Membaca dan menulis adalah kegiatan yang sifatnya sangat personal. Ketika Anda punya minat kuat untuk membaca dan menulis, Anda sesungg...
Membaca dan menulis adalah kegiatan yang sifatnya sangat personal.
Ketika Anda punya minat kuat untuk membaca dan menulis, Anda
sesungguhnya hanya berhadadapan dengan diri Anda. Jika Anda sudah
berapi-api untuk membaca dan menulis, namun "bara api" yang berkobar di
dalam diri Anda itu tiba-tiba padam, itu berarti yang memadamkannya
adalah Anda sendiri.
Ada kemungkinan "api" itu padam karena Anda tak menemukan buku yang
menyenangkan diri Anda. Sebuah buku yang ingin Anda baca mungkin saja
tertemukan. Namun, Anda kemudian tidak dibuat senang oleh buku tersebut.
Bahkan yang lebih parah, "api" membaca itu padam karena Anda disiksa
oleh si buku. Kok bisa? Karena Anda tidak mencicipi lebih dahulu dan
tidak bertanya kepada diri Anda secara tajam tentang alasan Anda ingin
membaca buku tersebut.
Kadang orang menyalahkan hal-hal di luar dirinya ketika dia tidak mau
dan mampu membaca dan menulis. Benar, buku atau bacaan-bacaan lain yang
ingin kita baca merupakan hasil karya orang lain. Namun, ketika kita
tertarik untuk membaca karya orang lain, faktor apakah kemudian kita
dapat menyerap isi buku dan merasakan kenikmatan ketika membaca,
sepenuhnya bergantung pada diri kita sendiri.
Sekali lagi, cobalah cari sebanyak mungkin manfaat dari kegiatan membaca
dan menulis yang dapat mengangkat diri Anda ke angkasa, melayang
bersama keasyikan membaca dan menulis. Dan, di sini, saya ingin mengajak
Anda untuk fokus pada satu manfaat yang sangat penting, yaitu
menuliskan hasil-hasil menakjubkan setelah Anda selesai membaca beberapa
halaman buku yang Anda pilih. Hasil tulisan atau "ikatan" yang berasal
dari kegiatan membaca adalah salah satu manfaat yang sangat nyata.
Hasil tulisan atau "ikatan" itu dalah milik Anda. Saya senantiasa
menganjurkan agar tulisan Anda bercerita soal apa yang Anda peroleh dari
buku yang Anda baca adalah tulisan yang sifatnya sangat personal.
Tulisan ini, cirinya, pertama, adalah ditulis atau disampaikan dengan
menggunakan kata ganti orang pertama (aku atau saya). Contohnya adalah,
"Saya mendapatkan buah pikiran yang menarik ketika membaca buku X karya A
ini. Saya benar-benar tergugah dan merasakan gairah saya menyala-nyala
untuk mempraktikannya."
Kedua, tulisan itu disampaikan dengan jujur dan melibatkan totalitas
diri Anda yang membaca. Ingat, ketika membaca dan menulis, Anda hanya
berhadapan dengan diri Anda. Tidak ada orang lain yang tampil nyata
bersama Anda. Memang ada sih pengarang buku atau pemberi kata pengantar,
misalnya, namun itu tidak tampil secara nyata. Hanya ada sesosok Anda,
si pembaca, yang hadir dalam kehidupan membaca dan menulis Anda. Jadi,
tulisan yang sangat personal adalah berkaitan dengan diri pribadi Anda
yang terdalam. Kejujuran mutlak diperlukan di sini.
Ketiga, tulisan itu membangkitkan gairah diri pribadi Anda. Artinya,
tulisan yang sangat personal tidak berhubungan dengan orang di luar diri
Anda. Ia hanya berkaitan dengan diri pribadi Anda. Jadi, setelah Anda
menggunakan kata ganti orang pertama dan Anda jujur dalam menyampaikan
keadaan diri Anda ketika merasakan manfaatnya membaca sebuah buku,
cobalah tujukkan tulisan itu kepada diri Anda sendiri. Tentu, Anda tak
akan menulis yang tidak memberikan makna kepada diri Anda, bukan?
Yakinlah, manfaat membaca buku yang Anda sampaikan secara tertulis
kepada diri Anda sendiri akan membangkitkan potensi membaca dan menulis
yang luar biasa dalam diri Anda.
sumber: http://sabda.org/
COMMENTS